(id) Normal
Lupa apa yang kami bicarakan sebelumnya, tapi percakapan tiba pada topik “Apa yang kamu ingin lakukan dengan hidupmu ini?” Lawan bicaraku sekaligus temanku menjawab pertanyaan itu dengan “Aku ingin menulis buku tentang cerita hidupku, mungkin bisa menyelamatkan orang-orang yang melalui hal yang sama.”
Jawaban yang sangat keren, pikirku. Hal yang hanya dia saja yang bisa lakukan, dan memiliki dampak yang positif bagi orang banyak. Dibandingkan dengannya, jawabanku lebih egosentris. Tapi bukan tentang itu inti yang ingin kutulis di sini, sih.
Dia punya cerita hidup yang bisa dibagikan ke orang lain, dan dengannya, dapat memberikan dampak pada kehidupan orang yang menerimanya. Sedangkan aku… tidak punya. Dalam hidupku tidak ada unsur yang cukup menarik untuk dibagikan, apalagi jadi pembelajaran untuk orang lain.
Di saat itu aku berpikir mungkin inilah bukti kalau aku normal. Cerita hidupku tidak menarik dibagikan pada orang lain karena hidup yang kulewati sama seperti orang lain.