(id) Kakushinhan & The Justice Arcana
(Lagi-lagi spoiler Persona 5.)
Salah satu bagian khas dari gameplay Persona adalah pergi ke sekolah. Setiap beberapa hari (hari dalam game) sekali, pemain dipertontonkan scene karakter utama belajar di kelas. Gurunya mengajarkan trivia mengenai bahasa Jepang atau sejarah, yang baiknya dihafal oleh pemain karena nanti akan ditanyakan sebagai soal di ujian akhir semester. Awalnya aku pikir trivia-trivia yang diajarkan para guru dalam game itu kebanyakan asal saja–yang penting menarik untuk diketahui–tapi ternyata, setelah kupikir lagi, kuat ikatannya dengan cerita dan amanat yang dibawakan game tersebut.
Contohnya adalah trivia mengenai arti sebenarnya dari kata 確信犯 kakushinhan, dengan arcana Justice yang dipegang oleh Akechi Gorou.
Umumnya sekarang, orang Jepang mengartikan 確信犯 kakushinhan sebagai “melakukan tindak kejahatan padahal mengetahui kalau yang dilakukan itu salah.” Padahal, ini bukan arti sebenarnya dari kata itu. 確信犯 kakushinhan sebenarnya berarti “melakukan tindak kejahatan dengan memiliki keyakinan kalau yang dilakukan itu benar.”
Trivia itu ternyata berhubungan dengan jalur cerita Akechi yang melambangkan arcana Justice. Di cerita Persona 5, Akechi merupakan salah satu antagonis utama. Ia telah melakukan banyak hal jahat, namun sama sekali tidak menyesali perbuatannya karena ia memiliki keyakinan kalau apa yang ia lakukan bukanlah hal yang salah.
Ini membuatku bertanya-tanya kenapa Akechi melambangkan arcana Justice, “Keadilan.” Akechi mengakhiri hidup orang lain demi tujuannya sendiri. Hal itu bukan sesuatu yang bisa disebut keadilan.
Lalu setelah memainkan game-nya lebih jauh, aku dapat jawabannya: Hal yang dilakukan Akechi tidak lurus dengan “keadilan”… yang menurut aku. Opini orang lain akan perbuatannya benar atau salah tidak penting, karena Akechi hidup dan berjuang mengikuti keadilannya sendiri. Lucunya, itu juga persis apa yang para protagonis game ini lakukan: mereka bergerak di kegelapan, menginstigasi perubahan melalui jalur belakang yang massa anggap tidak sah, karena mereka anggap perbuatan mereka benar, itulah keadilan bagi mereka.
Keadilan tampak sebagai sesuatu yang mutlak dan sama bagi semua orang karena ditentukan dan disepakati bersama. Masyarakat memang punya pandangan yang sama akan beberapa hal, seperti kalau menolong orang lain itu benar dan mencuri itu salah. Namun, aku rasa pada akhirnya orang-orang punya versi keadilan mereka sendiri. Ada yang berpikir koruptor pantas langsung dihukum mati dan tidak, ada yang berpikir penyuka sesama jenis pantas diasingkan dan tidak, ada yang berpikir masalah kemacetan Jakarta dapat diselesaikan dengan genosida dan tidak.
Banyak hal yang “benar” bagi mayoritas di sekelilingku adalah “salah” bagiku. Begitu juga sebaliknya. Tapi, keadilan tidaklah adil kalau hanya dipegang sendiri. Aku tahu bahwa keadilanku yang salah, bahwa aku orang yang tidak benar. 確信犯 kakushinhan untukku di sini memiliki arti “punya cara pandang yang salah padahal mengetahui kalau cara pandangnya itu salah.” Hal yang akan kusesali yaitu, tidak seperti para tokoh di Persona 5, aku tidak melakukan apa-apa untuk memperjuangkan keadilanku. Lagipula, untuk apa memperjuangkan hal yang salah?